Undang Guru Tamu di Kelas Daringmu

“Seni tertinggi guru adalah untuk membangun kegembiraan dalam ekspresi kreatif dan pengetahuan”

Albert Einstein (Ilmuwan Mendunia)

Peserta didik mulai curhat. “Oh bapak, belajar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mulai jenuh lho”. Wui, kalau sudah ada peserta didik curhat begitu, apa yang ingin engkau lakukan. Diam dan cuek saja apa komentar mereka. Sebagai guru yang tak bisa diam dan suka menampung curhatan siswa akhirnya jadi kepikiranlah. Terus, apa yang saya harus perbuat ya? Sedihnya, beberapa indikasi mulai meninggalkan kelas daring dan mengabaikan proses pembelajaran. Terjadinya bukan oleh saya saja, tapi beberapa guru lainnya.

Kemungkin bisa terjadi pada peserta didik yang berada di sekolah punya brand elit, favorit dan perkotaan. Guru meningkatkan kerja sel jaringan otaknya agar berfungsi lebih optimal. Lebih variatif belajarnya dengan moda daring yang biasa digunakan dengan Edmodo, Google Classroom, Whatsapp, atau aplikasi moda lainnya. Selama ini, guru lebih dominan dengan diskusi, presentasi atau penugasan punya kewajiban mencari alternatif tepat dan cepat. Coba saatnya kita bisa merenung sejenak dalam kesunyian bersujud dengan Sang Khalid. Pergi ke masjid, gereja, wihara, pura agar dibukakan pikiran. Baca artikel, buku atau bertanya sama ahlinya, untuk memecahkan masalah kejenuhan saat PJJ. Memecahkan masalah yang tidak semua orang bisa membungkusnya dengan menarik sehingga bisa muncul masalah baru.

Merenungi ungkapkan Albert Einstien seorang ilmuwan tentang pernyataan saat ini “Seni tertinggi guru adalah untuk membangun kegembiraan dalam ekspresi kreatif dan pengetahuan”. Kerja kreatif seorang guru sepantasnya dilakukan yang sudah dinyatakan profesional dalam mengajar. Guru itu punya seni mengajar dalam kondisi apapaun. Tujuannya agar siswa bergembira dan tidak jenuh sehingga peserta didik bisa mengekpresikan kreativitasnya. Meningkatkan ilmu pengetahuan walau kegiatan dilakukan dengan PJJ. Guru mata pelajaran apapun dapat atur strategi akan mencapai kemenangan. Kemenangan siswa dalam berpengetahuan, bersikap dan berkterampilan untuk masa depannya.

Ide akhirnya diperoleh setelah membaca beberapa unggahan di medsos. Ide segar perlu dieksekusi agar tak menjadi basi. Kelamaan berpikir dan pertimbangan, akan membuat semuanya bisa batal. Dengan niat, kesempatan dan jejaring semuanya akan tampak mudah melakukannya. Ternyata benar, karena tulus untuk mencobanya, lancar semua proses menerapkannya. Saya beranikan diri untuk mengundang guru tamu hadir di kelas daring untuk memberi motivasi.

Terlebih dahulu untuk melakukan teknis pelaksanaan, analisa komptensi dasar yang akan berlangsung. Identifikasi materi dan kemudian cari kelas yang sesuai untuk diimplementasikan. Menghubungi calon guru tamu yang pernah bertemu atau komunikasi. Cari titik temu menjalakan misi dan akhirnya jadi deh. Koordinasi sama perangkat kelas, buat poster/flyer dan sebarkan info tersebut. Kelas daring berlangsung dan tidak menjadi senyam. Hiduplah suasana kelas yang biasa senyap jadi kelas tanya jawab.

Tiba waktnya, “Guru Tamu” diundang masuk ke kelas virtual. Masuklah beliau ke kelas dan berhadapan tatap muka gunakan layar. Sampaikan materi, diskusi dan motivasi. Peserta didik menginginkan sesuatu yang berbeda setiap saat agar mereka tak jenuh. Kita perlu membuat gembira dan menyenangkan peserta didik itu tak mesti guru utamanya hadir secara terus menerus dalam setiap pertemuan. Butuh orang lain yang bisa berkolaborasi membantu kita agar generasi emas ini bisa tumbuh berkembang. Kita harus bergerak bersama-sama demi anak bangsa. Guru tamu sebagai alternatif sebagai varian di kelas-kelas kita.

Peserta didik dapat merasakan suatu hal baru yang belum mereka ketahui selama ini. Misalnya saja, bagi mereka tidak akan tahu bagaimana seorang guru tamu bisa sampai di Sumatera Utara dan betah bertahun-tahun tinggal disini. Kita tahu bahwa guru tamu berasal dari Papua dan ini menjadi keunikan tersendiri bagi peserta didik karena bisa berinteraksi bebas dengan bertanya tentang materi, motivasi dan hal-hal lainnya. Kehadiran guru tamu sebagai analogi oase di gurun pasir. Sangat dibutuhkan saat terdesak sehingga kelas itu menjadi riuh. Senyum membangun kegembiraan ekpresi pengetahuan, sikap dan keterampilan dapat berjalan.

Kegiatan guru tamu, sebelumnya banyak dilakukan oleh berbagai komunitas relawan untuk mengisi kegiatan “Kelas Inspiratif”. Kegiatan ini dilakukan dengan tatap muka di berbagai sekolah pelosok negeri ataupun sekolah binaan. Guru tamu saat pembelajaran tatap muka dengan berlatar profesi berbeda-beda seperti TNI/Polri, karyawan, pekerja sosial dan latar profesi lainnya. Untuk di SMK, guru tamu yang dihadirkan berhubungan dengan mitra kerja industri seperti teknisi, pimpinan perusahaan dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan jurusan sekolah tersebut.

Guru tamu tidak semuanya berjalan lancar. Dimasa PJJ, ada sebuah pimpunan sekolah melarang guru menjalankan program “guru tamu”. Padahal ide sebuah solusi kreatif guru agar kelas yang diajarnya unik karena bermakna gembira, bahagia dan punya kebermanfaatan. Seandainya saya menemukan pimpinan sekolah seperti ini, saya berani menyampaikan bawah ada ketidakmerdekaan diberikan guru oleh pimpinan sekolah. Proses izin tidak diberikan, maka tetap berkreasilah Bapak/Ibu guru, poster dan laporan pembelajaran lakukan dengan mempublish ke media sosial. Tujuannya agar orang lain bisa mendapatkan inspirasi dari apa yang dilakukan guru sehingga mau menerapkannya di kelas PJJnya. Sebuah proses perjuangan mengundang guru tamu perlu tantangan dan cobaan.

Yakinlah, suatu saat bahwa orang akan melakukan hal yang sama. Membuat yang terbaik bagi peserta didiknya untuk menjadi sebuah ruang ekpresi kegembiraan dan menyenangkan untuk pendidikannya. Pandemi Covid-19 bukan jadi penghalang untuk bisa variatif, tapi kondisi ini akan memunculkan kreativitas guru untuk berkarya dan mengabdi pada negeri ini.

Negeri ini membutuhkan guru yang berani bergerak. Merdeka belajar mendorong guru berkolaborasi dan bersinergi tanpa intimidasi. Merdeka menuangkan ide dan beraksi di ruang ekspresi. 

10 Comments

  1. Kereeen…. guru tamu menyuguhkan nuansa dan rasa yang menyegarkan buat siswa. semoga ada siswa tamu ya.

  2. Sangat inspiratif pak, memberikan motivasi untuk saya untuk terus bergerak apapun rintangannya. Terimakasih pak.

  3. Wah mantap juga, guru tamu kenapa tidak … pasti lebih bervariasi. Pengen juga pak sofyanto jadi guru tamu si kelas saya…

Leave a Reply