Geografi itu Bukan Ilmu

“Dunia itu seluas langkah kaki. Jelajahilah dan jangan pernah takut melangkah. Hanya dengan itu kita bisa mengerti kehidupan dan menyatu dengannya”

Soe Hok Gie ( Aktivis Indonesia Tionghoa 1942-1969)

Biarkan mereka berpendapat mengungkapkan sepuasnya. Baca inti dari komentar-komentar mereka. Dengarkan jika ada yang menghubungimu secara khusus tentang kasus itu. Abaikan jika dirimu tak bisa melakukannya. Balikan saja saran yang diberikan padamu kepada sang pemberi saran. Ingat, gunakan jurus “teknik main pimpong” dan jika tak berhasil gunakan saja “teknik main ayunan” ya.

Berbaringlah sekarang di sofa panjang di ruang tamumu. Tak punya sofa, ya duduklah dibawah pohon mangga tetangga siapa tahu ada buah yang menguning dan terjatuh. Pilihan alternatif tak ada sama sekali, pergilah ke pantai, duduklah di pasir sendirian dengan menikmati angin sepoi-sepoi. Oh jauh rumahnya ya dari pantai. Ada ini, solusi yang tepat di kesunyian yang membuatmu bisa bebas bicara dikeheningan 2/3 malam. Ngomong sebebas-bebasnya sama Sang Khalik, utarakan dan ucapkan sepuasnya. Ingat, jika di malam ini melakukannya, istri/suami, anak, atau orangtua agar tidak melihatnya sehingga membuatmu bisa merinding.

Sebenarnya, ingin saya tuliskan disini. Bisa saja dirimu tak sependapat karena tidak sesuai dengan ilmu yang kamu dapatkan selama ini. Saya hanya ingin menyatakan bahwa geografi itu bukan ilmu, jika tidak dirasakan manfaatnya. Geografi bisa bermanfaat pada diri dan lingkunganmu, maka itulah ilmu. Kembangkanlah itu dan terus bergerak kepada lainnya. Bisa berkembang sesuai dengan zamannya. Berhenti dan tidak ada gunanya pada dirimu maka matilah ilmu itu.

Geografi bisa dirasakan, dinikmati, didekatkan maka dapat mendekatkan dirimu pada Sang Khalik melalui ciptaan-Nya. Ada peran dirimu diciptakan ke bumi ini sehingga geografi benar adanya. Bahwa geografi itu tepat sebagai ilmu bukan “kaleng-kaleng”. Wujudkan bahwa geografi bisa bermanfaat. Manfaat untuk sebuah negara. Bermanfaat bagi kehidupan flora dan fauna di ujung kulon. Bisa menyelamatkan Komodo yang hampir punah dan bahkan habitatnya mulai terusik. Geografi itu harus hadir kepada komodo, jika memang geografi sebagai ilmu. Diam dan tak berbuat, maka geografi sebagai ilmu dalam dirimu tak ada apa-apanya.

Melangkahlah karena dirimu punya ilmu. Jelajahi dan tak usah takut karena dirimu bisa bergerak. Batu saja benda mati yang bisa digerakan. Bagaimana dengan dirimu sebagai manusia yang bisa bergerak untuk melangkah. Dengan demikian kita bisa mengerti arti kehidupan itu sebenarnya. Upayakan bisa menyatu dengannya sehingga dirimu memang bermanfaat. Dirimu diutus kebumi itu sebagai Khalifah Fil Ardh. Ingat, Lakukan dan gerakan hati dan jiwamu sehingga semua akan terasa bahagia. Kebahagian akan hadir bukan karena harta, tahta dan jabatan tapi bisa memberi manfaat.

Geografi sebagai ilmu, bisa tetap ada jika bisa bergerak. Bergerak bersama dan bersinergi sehingga geografi bisa ada karena ilmunya. Bergerak ke berbagai penjuru kehidupan dengan melangkah, berlari, melompat, terjun, mengudara sehingga membumi dan mendunia.

20 Comments

  1. Suatu ilmu bisa dikatakan ilmu pengetahuan dapat di telaah secara aspek filosofis yaitu ontologi, epistomologi dan axiologi. Sy memberikab catatan penting dari uraian itu diakhir paragrap tentunya aspek aksiologi atau kebermanfaatan dlm kehidupan menjadi bagian yang mutlak karena suatu ilmu itu dirasa ilmu ya harus manfaat dlm memberikan solusi2 atau pemecahan masalah kehiduoan kearah tatanan yg ideal, begitu juga geografi dirasa penting haruslah dirasa manfaatnya oleh orang yg bukan geografi atau non-geographers.

  2. Suatu ilmu bisa dikatakan ilmu pengetahuan dapat di telaah secara aspek filosofis yaitu ontologi, epistomologi dan axiologi. Sy memberikab catatan penting dari uraian itu diakhir paragrap tentunya aspek aksiologi atau kebermanfaatan dlm kehidupan menjadi bagian yang mutlak karena suatu ilmu itu dirasa ilmu ya harus manfaat dlm memberikan solusi2 atau pemecahan masalah kehiduoan kearah tatanan yg ideal, begitu juga geografi dirasa penting haruslah dirasa manfaatnya oleh orang yg bukan geografi atau non-geographers.

    Salam bagi orang kampung mendunia…..dari saya yg hanya secuil debu yg berusaha ingin juga bermakna…..semangat mr!

    • Saya setuju geografi itu bukan ilmu, karena ilmu itu harus dipelajari, sedang geografi berada di sekeliling kita.
      Terimakasih pak Sofiyanto, tulisannya sangat bagus dapat menambah literasi

  3. Petani di sawah seberang itu menerima sengatan matahari untuk hijau padinya
    Abang becak di perempatan dekat pasar itu menguatkan kakinya untuk kepuasan penumpangnya
    Guru di dalam kelas sebelah rumahku itu lembut membimbing murid-muridnya.
    Pemerhati bumi itu berteriak berontak melihat kerusakan lingkungannya.

    #berimanfaat

    • Membacanya begini, jadi ingin menyelami mereka dari makna-makna itu. Ini yang membuat saya semakin semangat untuk berbuat terbaik. Aamiin.

  4. Masyaa Allah tabarokallah…
    Geografi itu diantara wasilah utk merenungi ayat ayat Allah yg tertulis di alam,yang Allah sdh isyaratkan utk kita mempelajarinya,agar kita menjadi hamba yg bersyukur dan bersabar,hingga manusia sadar pada tujuan penciptaannya…
    Dalam banyak ayat, Allah Ta’ala menyeru dan mengajak hamba-Nya untuk merenungkan dan memikirkan penciptaan langit dan bumi, serta makhluk-Nya yang ada di dalam keduanya. Allah Ta’ala mengabarkan bahwa mereka telah disiapkan dan disediakan untuk kemaslahatan dan keberlangsungan hidup manusia.

    “Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.” (QS. Al-Jatsiyah: 13)

    Allahu a’lam bishshawwab

  5. Saya setuju geografi itu bukan ilmu, karena ilmu itu harus dipelajari, sedang geografi berada di sekeliling kita.
    Terimakasih pak Sofiyanto, tulisannya sangat bagus dapat menambah literasi

Leave a Reply