Ditolak Sebelum Masuk Pagar

“Ketika kau peduli kepada seseorang, terluka adalah syaratnya. Terluka merupakan satu bagian yang akan kau terima dan pasti kau terima. Terluka adalah sesuatu yang takkan dapat kau tolak”

Emma Grace (Penulis Amerika)

Tak usah takut membuka pintu gerbang jika kami mau bertandang. Buka saja pintu gerbangnya dan tak mungkin kami lompat pagar jika gerbangnya dibuka. Jikalau lompat, itu sudah darurat karena ada suara minta tolong sehingga ambil reaksi cepat tanggap.

Jika ingin bertamu, maka kami mengutus seseorang untuk memberi kabar akan kedatangan di waktu yang tepat. Tapi nyatanya, sebelum utusan sampai lokasi sudah tak dibolehkan masuk dengan berbagai syarat alasan agar kami tak sampai di depan pintu pagar.

Niat kedatangan kami juga baik tapi karena alasan tertentu ditolak begitu saja. Belum mengutarakan maksud dan tujuannya, sudah disuruh menjauh dari pintu gerbang. Tiba-tiba, beri kabar mengumumkan bahwa orang luar dilarang masuk kecuali tamu istimewa.

Kami bukan mau minta warisan sana sini. Kedatangan hanya ingin silaturahmi bukan menzolimi. Ada niat kami bersinergi bukan cari alibi. Orientasi bukan pada materi tapi kuatkan berbagi.Benar, kami bukan tamu istimewa yang sesuai di hati. Insya Allah atas kehadiran utusan kami akan menjadikan mereka lebih istimewa di semua sisi. Jika kehadiran kami lebih banyak, memungkinkan rumah itu semakin ramai dan berkah dari Illahi.

Tapi, ya sudahlah walau tak diterima maka kami akan bertandang ke rumah tetangga dan sudara lainnya saja. Semoga rumah lain akan ikhlas menerima kami sebagai saudara dengan lapang dada. Tambah silaturahmi, Insya Allah rezeki akan bertambah dan berkah bagi kita semua. Aamiin.

Leave a Reply