Suatu saat, daerah tanah kelahiran dan tempat tinggalku saat ini punya taman yang terawat. Taman yang dikelola pemerintah dari uang rakyat yang berbudaya. Taman dikembangkan pihak swasta yang murah meriah untuk dinikmati rakyat.
Sebuah impian besar diharapkan suatu saat nanti. Pengalaman di kota hujan jadi inspirasi untuk menikmati. Pohon besar berjejer dan daun berguguran. Petugas kebersihan memegang sapu lidi panjang mengumpulkan daun dan ranting yang berserakan. Tatanan bangku untuk duduk istirahat dan melihat pemandangan. Tulisan huruf-huruf besar untuk berswafoto bagi penikmat yang baru datang. Trotoar jalanan kaki kaki searah dengan tanda ditengah untuk kaum difabel dibuatkan. Terasa nyaman bersama jika berdua-duan. Satu berfoto dan lainnya menjepretkan kamera hp di tangan. Ruang terbuka mengekpresikan bakat yang akan ditampilkan. Alat perosotan untuk anak-anak dengan warna jreng dan tulisan yang penuh keceriaan.
Jika impian ini tak terwujud di daerah kelahiran, apakah saya harus menjadi bupati/walikota untuk mewujudkan. Mencari dukungan dari masyarakat untuk memilih saya agar taman di kembangkan. Ya kalau saya memenangkan pemilihan, jika tidak apa yang terjadi. Bisa saja saya jalan-jalan di taman tanpa busana dan orang-orang akan menjauhi serta bilang orang gila bergentayangan.
Sebuah taman-taman indah sebagai tempat berkumpulnya orang-orang untuk melepas rindu. Rindu untuk menjaga kesehatan saat muda dan hari tua. Menjalin persahabatan dengan bertemu di sebuah taman yang indah untuk dikenang. Bermain terowongan, perosotan, lompat tali dan kejar-kejaran untuk mencari kesenangan. Lingkungan udara yang menyegarkan sehingga hidung mudah menghirup kandungan oksigen yang dibutuhkan. Bukan menghidup karbomonoksida dan karbondioksida yang dapat mengganggu saluran pernafasan.
Taman harus ada di sekitaran perumahan. Menjadi hutan kota dan persyaratan ruang terbuka hijau yang dicanangkan setiap pejabat daerah yang ingin mencalonkan. Taman bukan sekedar tuntutan zaman tapi sebuah kebutuhan bagi sebuah persyaratan pemukiman yang layak untuk dinikmati generasi saat ini dan mendatang.
Mengapa taman? Karena saya pernah bersamamu oh mantan. 🤭🤭👌👌
Bandara Soekarno Hatta, 01-11-2019