Gerakan Guru Pesisir akan membawa Anak Sarudik Mencoba Mendunia. Bergerak dari kelas-kelas yang diajarnya di sekitar pantai Tapanuli Tengah. Dekat dengan titik nolnya masuknya Islam di Nusantara. Temukan dan kemas kelas itu sehingga jadi protipe kelas merdeka.
Tak usah minta sama ahli, praktisi, pengawas, fasilitator atau pejabat di mana sekolah dan kelas-kelas yang menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka. Contoh proyek protipe akan muncul dengan sendirinya jika IKM dirancang, dilaksanakan dan direfleksikan oleh gurunya. Guru itulah yang menggerakan KM dengan prinsip 4B (Bergerak, Berkolaborasi, Berkarya dan Berbagi).
Gerakan guru di kelas akan sukses jika kolaborasi itu dibangun. Berkarya dan bagikan apa yang diperoleh kemudian akan dimodifikasi sama yang lain sehingga benar-benar merdeka. Bersama siswa, rekan kerja dan pimpinan termasuk petugas kebersihan/penjaga sekolah ataupun mitra guru di luar sekolah, kelas merdeka dan siswa mendunia akan terwujud di negeri ini.
Memulai dari daerah pinggiran dan pesisir yang akan menggerakan lainnya.Guru Pesisir sebagai penggerak tak kerja sendirian. “You Are Not Alone” lho. Guru bukan “Superman” tapi “Supertim” yang menjadikan anak-anak bisa mendunia. Mencobanya dengan perlakuan yang diberikan. Sesuai teori belajar kontruktivisme, behavior dan lain-lain yang dikembangkan sehingga menemukan dan mencoba sendiri potensi siswa itu sendiri. Jadilah siswa mendunia.
Cerita itu dikemas melalui bukabe (buku karya bersama) sebagai bagian gerakan pematik. Buku terbitan Haura Publishing dan Harfa Creative Sukabumi menjadikan Sarudik Mendunia. Oh iya, jika mau membaca dan memiliki buku ini bisa diklik disini aja