Bukabe Memfasilitasi Guru Sumatera Utara Menulis Pantun dan Puisi

Pantun kearifan lokal nusantara. Menjaga dan melestarikan sebagai upaya menjaga pantun tetap ada di negeri ini. Berbagai acara formal dan non formal ada istiadat, pemerintahan dan acara lainnya, pantun akan yang menarik jika diucapkan dan diperdengarkan. Pantun akan saling sahut menyahut jika ditampilkan dalam sebuah acara yang sering kita saksikan. Pesan-pesan moral dan nasehat akan mudah tersampaikan melalui bait-baitnya. Bahkan beberapa pembawa acara akan melakukan pengucapan pantun di awal, pertengahan dan diakhir acara sehingga pesannya akan lebih tersampaikan dan terhibur.

Kelompok musik Melayu seperti Lebah Begantung saat ini sedang viralnya karena pantunnya yang menghibur dan bermakna. Bagaimana ini dunia pendidikan? Apakah mereka tetap menjaga eksistensi pantun tetap ada? Bagaimana dengan puisi yang banyak dibacakan berbagai sastrawan? Bahkan beberapa orang ditangkap karena membacakan puisi yang bersifat mengkritik pemerintah. Isi pesan-pesannya membara sehingga bisa menggerakan massa untuk melawan kebijakan yang melenceng. Keberadaan puisi bahkan bisa pelampiasan isi hati yang sedang gudang kulana karena masalah yang dihadapi.

Pantun dan puisi ternyata sampai saat ini masih banyak disukai karena kata-katanya bernilai. Bahkan berbagai referensi, penulisan pantun dan puisi punya aturan bahkan ada alirannya. Bagaimana jika pantun ini dibuat guru untuk menyampaikan aspirasi atau pesan-pesan moral khususnya di Sumatera Utara.

Nah, menyikapi eksistensi pantun dan puisi termasuk posisi guru, Guru Mendunia berkolaborasi dengan Asosiasi Pembina dan Pelatih Olimpiade Sains (APPOS) dan Asosiasi Pembina Kelompok Ilmiah Remaja (APKIR) Sumatera Utara menyelenggarakan BUKABE (Buku Karya Bersama). Sebuah program untuk guru, pengawas atau kepala sekolah menjadi kontributor karya nyata berupa pantun dan puisi. Buku ini nantinya diterbitkan anggota IKAPI untuk menampung berbagai karya guru di Sumatera Utara. Mulai dari tingkat PAUD/TK/RA/SD/MI/SMP/MTS/SMA/SMK/MA. Melalui bukabe, pantun dan puisi guru terdokumentasikan dan bisa disiarkan. Bukabe mendukung Sumatera Utara menjadi bagian gerakan literasi secara konsisten.

Digitalisasi Sekolah, Merdeka Belajar dan Organisasi Profesi sebagai tema yang bisa dituliskan oleh guru, pengawas dan kepala sekolah. Bagi mereka yang mahir ataupun pemula mendapatkan posisi yang sama dalam berkontribusi di pantun dan puisi ini. Karya-karya disatukan dan diterbitkan tanpa plagiasi, unsur SARA dan perundungan.

Pendaftaran dan pengiriman karya ini gratis dan tidak dipungut biaya. Buku yang disunting, diterbitkan dan dicetak secara massal sesuai kebutuhan. Bagi penulis bisa mendapatkan harga khusus jika menginginkan buku versi cetaknya. Buku bisa dijual kembali atau dibagikan sebagai kenanga-kenangan untuk rekan-rekan, keluarga.

Proses dilakukan secara profesional untuk bukabe yang berkualitas. Serahkan sama ahli buku sehingga proses ini berjalan sesuai patronnya. Menjaga dan melestarikan pantun dan puisi sebagai karya anak bangsa sehingga tetap eksisn sebagai tugas mulia. Anda sebagai guru, pengawas dan kepala sekolah, ikutlah berkarya bersama Guru Mendunia, APPOS dan APKIR. Pada 4 Oktober 2022 sebagai batas akhir, penyelenggara menghimpun karya-karya guru Sumatera Utara. Tak ada keraguan jika ingin berkarya dan membuktikan bahwa Anda bisa berbuat. Ada kendala, hubungi saja nomor wa di flyer di atas ya.

Guru itu penjaga eksistensi anak bangsa, melalui pantun dan puisi pesan-pesan moral membumi di Sumatera Utara.

Leave a Reply