Ojek online memanfaatkan digitalisasi Google maps memandu diaplikasi Dari keterjangkauan, jarak dan lokasi Sebagai contoh konsep geografi Gunung lembah batuan contoh litosfer Hujan awan angin kajian atmosfer Melestarikan flora dan fauna aksi di biosfer Atroposfer tak terpisahkan dari geosfer Pusat tata surya itu matahari Makhluk hidup berada di bumi Manusia bisa nikmati dan mensyukuri Ciptaan Allah Yang Maha Suci

Tiga pantun di saya tulis di buku Sastra Geografi yang diterbitkan oleh Haura Publishing bersama beberapa guru geografi lainnya. Produk luaran Perkumpulan Pendidik Sains Geografi Nusantara (Pendiks Geonusa) untuk Guru Geografi Menulis (GUGELIS). Melalui sastra dan seni ini, diharapkan geografi mudah untuk dimengerti dan pelajari oleh peserta didik di Indonesia.
Sebagai guru geografi, punya impian kelas yang saya ajar bisa mewujudkan peserta didik mendunia melalui pembelajaran geografi. Merancang pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan berbasis kearifan lokal dan memperkuat kecintaanya pada mata pelajaran geografi di sekolah. Puisi dan pantun terintegrasi dalam pembelajaran di kelas. Karya-karya peserta didik dibukukan yang menjadi bagian program BUKABE (Buku Karya Bersama). Kumpulan pantun dan puisi sebagai bagian peningkatan minat belajar geografi pasca pandemi Covid-19. Kegiatan pembelajaran di kelas X dan XII di SMAN 15 Medan.
Proses masih berjalan dan beberapa minggu ke depan, Insya Allah dua buku ini akan terbit sebagai karya peserta didik yang sangat luar biasa. Memperkuat literasi dan minat belajarnya sebagai bekal masa depannya. Puisi dan pantun selanjutnya akan dibacakan pada beberapa pertemuan sebagai pangungnya peserta didik untuk mengembangkan bakat dan minatnya.
Do’akan agar proses penyusunan, penyuntingan dan penerbitan buku puisi dan pantun selesai pada waktu yang direncanakan. Bagi Anda mau buat begini, dipersilakan saja untuk dimodifikasi sesuai tema dan kreativitas masing-masing. Tak perlu mahal dan karya bisa mendunia.

Bencana alam datang selalu
Lihat wajah jadi terharu
sudahi lah bersikap pilu
Bangkitlah jiwa jangan mengganggu
maksa
Keren sekali pantunnya bu
Bencana alam tak terduga
Lihat wajah jadi tersipu
Sudahilah rasa sedih duka
Bangkitlah kita Indonesia maju