
Merayakan ‘Idul Fitri atau tahun baru rindu orang-orang kampung. Liburan panjang, sebagian memilih berwisata di kampung-kampung yang jauh dari keramaian.
Kampung selalu dirindu untuk kembali bagi perantau. Wisatawan menyukai keheningan dan suasana udara sejuk ya bisa dijumpai di perkampungan. Indah, sejuk, dingin dan kehangatan penduduk membuat hati berdamai dengan alam. Menyatu dengan jiwa penduduk kampung dengan senyuman tulus menyapa siapa saja yang ada disekitarnya.
Orang-orang di kampung merasa bahagia dengan caranya hidupnya. Sederhana dan bersyukur yang dimiliki bisa dinikmati bersama. Kesan manis menjadikan orang kampung dirindukan juga tempat tinggal yang asri gemercik air. Sebagai orang kampung, kenangan masa kecil itu tak bisa dilupakan. Bersama teman seperjungan, bisa mandi di sungai dengan bebas tanpa busana. Mandi hujan jadi arena kejar-kejaran dan bermain bola. Pelepah pisang dipotong untuk jadi mainan tembak-tembakan. Mencari ikan laga (baca: cupang) di sawah-sawah. Mancing belut dengan celana berlumpur dan sorak gembira. Kisah-kisah ini membuat orang kampung bisa bahagia dengan cerita mereka. Cerita ini perlu diketahui orang kota.
Nah, Omah Dondong bersama BUKABE (Buku Karya Bersama) memfasilitasi beberapa penulis menceritakan kisah menarik orang-orang kampung yang pernah dijumpainya. Fadillah Rahmi, Yuna Sutria, Edy Syahputra, Irfan Senjaya, M. Iman Hidayat dan Sofyanto sebagai 6 penulis yang menceritakan orang-orang kampung. Kisah yang dituliskan berdasarkan pengalaman nyata saat bertemu sebagai orang-orang yang unik. Keunikan karena hebat, inspiratif dan menggungah pikiran penulis untuk mengungkapkannya.
Kisah orang yang ditulis bertatap muka langsung dengan penulis aslinya. Sehingga kisah tidak mengada-ada. Sesuai fakta dan data-data. Dari orang kampung, penulis bisa cerita untuk belajar orang kampung bisa bahagia dengan cara mereka. Hakekat kebahagian itu bukan pada materi, tapi jiwa dan raganya menyatu seiya sekata. Kisah-kisah menggugah hati dituliskan melalui buku karya bersama. Buku “Tapak: Belajar dari Orang Kampung yang Bahagia” diterbitkan oleh CV Mazda Media dikemas apik sehingga bisa dinikmati penikmat buku se Indonesia. Di marketplace buku diperjual belikan sehingga jadi renungan bagi kita yang hidup di kota atau perantauan sana.
Penulis berjumpa dengan seorang pemuda yang hobi ngurusi masjid dan ummat dengan cara uniknya. Penulis perempuan bercerita tentang perjungan seorang guru kampung mengelola sekolah yang mau ambruk bangunannya. Cerita tentang orangtua yang tinggal di kampung mengurusi ladang apa adanya untuk biaya anak-anak bersekolah. Kisah bisa dibaca sembari menikmati kopi dan ubi goreng saat di hari minggu. Di waktu berbeda, bisa menikmati tiada tara dengan membaca di teras rumah. Suara kicauan burung menyapa di perkampungan sembari tertawa.
Menceritakan tulisan ini, koq jadi ikutan rindu sama kampung saya. Yuk, disegerakan pulang kampung karena di sana ada orang-orang selalu merindukan kehadiran kita untuk pulang segera. Mereka bukan mengharap uang semata tapi rindu dan kasih sayang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me? https://www.binance.com/fr/register?ref=B4EPR6J0
Thank you and ready to help you
If some one wants to be updated with most up-to-date technologies then he must be pay a visit this website and be up to date everyday.
Thanks